PELAJARAN ADALAH KEHIDUPAN, HIDUP UNTUK BELAJAR DAN BELAJAR UNTUK KEHIDUPAN

Sabtu, 14 Januari 2012

Ketika Shalat Berbicara (Renungan)

  • Aku adalah hadiah yang kamu kirimkan kepada rajanya para raja. Apakah engkau akan memberikan hadiah kepada raja para raja dengan hadiah yang kosong? apakah kamu akan mengirimkan keranjang kosong kepada dzat yang maha kaya?saudaraku! hanya engkau yang tau, hadiah apa yang akan engkau berikan kepada Tuhanmu. Namun ada satu hal yang mesti kamu ketahui. Allah adalah dzat yang maha baik dan hanya menerima hal-hal yang baik. Sementara shalat yang dilakukan dengan tidak khusu’ bukanlah kebaikan, Jadi bagaimana shalat itu akan diterima olehnya?
  • Aku adalah wasiat rasulullah untukmu sebelum beliau meninggal dunia. Aku adalah janji rasulullah kepadamu. Apakah engkau telah melaksanakan wasiat beliau? Apakah engkau telah menjaga janji beliau? Apakah dalam agenda kerjamu dan jadwal prioritasmu, persiapan untuk hari dimana engkau akan bertemu dengan rasulullah dan beliau akan bertanya apa yang telah angkau lakukan sepeninggal beliau?
  • Aku adalah jalinan yang menghubungkan kamu dengan tuhanmu. Meskipun begitu, kamu malah menyia-nyiakan dan menghinakan aku. Kamu tidak pernah menghargai diriku, juga kedudukanku. Sebaliknya, kamu malah lalai dan meninggalkanku. Aku adalah tali yang menghubungkanmu dengan surga. Tanpa aku niscaya kamu akan tersesat dan tidak akan sampai kesana. Meskipun begitu engkau lalai dan meninggalkanku.
  • Aku adalah hal yang akan ditanyakan pertama kali saat engkau di hisab pada hari pembalasan kelak. Jika engkau tidak mampu atau salah dalam menjawabnya, niscaya engkau akan binasa. Sementara amal-amalmu yang lain tidak akan berguna sama sekali, betapapun banyaknya.
  • Aku adalah cahaya yang akan menerangimu di tengah-tengah kegelapan kubur. Akaulah yang akan melindungimu dari malaikat pemberi siksaan dan akan menyelamatkanmu dari buruknya hasil perhitungan. Aku adalah sebaik-baik penjaga bagi dirimu. Oleh karena itu, perbaiki hubungan kita sehingga aku akan melindungimu dengan sebenar-benarnya. Dan kamu memiliki kebebasan dalam hal ini. Jika kamu melakukan kebaikan maka tak lain itu adalah untuk dirimu sendiri, dan jika engkau berbuat keburukan, maka akibatnya juga akan kembali kepada dirimu sendiri.
  • Aku adalah bukti kedekatanmu dengan allah. Jika para raja akan memberikan upah atas kedekatan hubungan kepada orang yang disenanginya. lalu bagaimana kira-kira dengan kemurahan allah, sementara dia adalah sang pencipta yang maha luhur.
  • Aku adalah sungai yang engkau gunakan untuk menyucikan diri dari kotoran lima kali dalam sehari. Jika engkau kotor dengan dosa-dosa dan ternoda karena kelalaianmu maka percayalah kepadaku, tidak ada yang bisa membersihkanmu dan mensucikanmu selain dari diriku, sehingga engkau akan kembali suci seperti saat-saat sebelumnya.
  • Aku adalah tiang agama. Aku adalah tiang pemisah antara islam dan pemikiran. Tuhanku telah mengutamakanku dari ibadah-ibadah yang lain. Dia juga mewajibkan membunuh orang yang meniggalkanku. Apakah engkau kira semua keagungan yang aku miliki tersebut bisa terujud hanya dengan kebaikan lahir? Apa gunanya lisan bergerak tetapi hatimu mati?
  • Aku adalah nutrisi hati. Sedangkan hatimu jika tidak pernah mencicipi makanan Tuhan yang berupa dzikir dan ma’rifat kepadanya, ia akan menjadi kering. Jika hati itu telah kering maka dia akan mudah di terpa oleh panasnya hawa nafsu sehingga ia akan menjadi lebih keras. Jika hal itu sudah terjadi maka seluruh anggota tubuh akan mengikutinya. Anggota tubuh itu akan merasa enggan untuk mendekatkan diri kepada Allah saat engkau mengajaknya untuk melakukan hal itu. Ia tidak akan tunduk kepadamu saat engkau hendak mengaturnya. Akhirnya hati dan anggota tubuh lainnya akan menuntunmu kedalam api neraka.
  • Aku adalah satu diantara dua kesempatan untuk menghadap Tuhan. Kesempatan menghadap Tuhan saat engkau mengerjakan shalat dan kesempatan untuk menghadap Tuhan pada hari kiamat kelak. Jika kamu bisa menghadap Tuhan dengan baik saat mengerjakan shalat maka kamu tidak akan merasa takut untuk menghadapnya pada hari kiamat kelak. Jika tidak keadaannya jauh lebih mengerikan dari yang kita bayangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar